Kirab Kemerdekaan Membuka Majelis Akbar di Alun-Alun Solo, Tadi malam kirab kemerdekaan nan unik berangkat dari Markas Majlis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah. Betapa tidak, urutan kirab diawali oleh dua bendera merah putih raksasa, dilanjutkan oleh puluhan ulama, Banser, TNI, dan Polisi se-Solo Raya. Kirab kemerdekaan tersebut tentu menjadi pusat perhatian masyarakat dan pengendara yang kebetulan melintasi jalan Kapten Mulyadi.
Sesampainya di Alun-Alun utara Kota Solo, kirab kemerdekaan disambut oleh senandung solawat badar dengan iringan sekitar lima ribu rebana yang ditabuh sekitar lima ribu penabuh. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan maulid oleh beberapa habib yang telah duduk dipanggung.
Acara spektakuler di alun-alun ini kontan mendapat apresiasi yang luar biasa dari Pemerintah kota Solo. “Seingat saya, belum pernah ada tabligh akbar yang diikuti oleh jamaah dengan jumlah lebih lima puluh ribu jamaah. Terlebih tabligh akbar malam ini ada lima ribu penabuh rebana yang luar biasa.” Demikian ucap Bapak Purnomo yang merupakan Wakil Walikota ketika diminta memberikan sambutan.
Dalam tausiyah, Habib Naufal bib Muhammad Alaydrus menyatakan kekagumannya atas kirab kemerdekaan yang diikuti Banser, TNI, dan Polisi yang berjalan bersama sambil menabuh rebana. Menurut beliau, kirab tersebut sebagai deklarasi dukungan atas kemerdakaan utuh NKRI hingga kapanpun.
Terkait dengan munculnya beberapa kelompok radikal, Habib Naufal yang merupakan pimpinan Majelis Ar-Raudhah meminta jamaah agar tidak terprofokasi. Secara khusus, Habib Naufal juga menyatakan ketidaksetujuannya dengan keberadaan ISIS di Indonesia. “Akhir ini muncul kelompok ISIS, pemerintah telah melarang sehingga jika ada kelompok yang mencorat-soret atau memasang lambangnya silahkan dilaporkan ke Polisi. Silahkan di lepas, tapi jangan orangnya (jangan anarkis-red), cukup atributnya saja “ ucap beliau.
Habib Naufal bin Muhammad Alaydrus juga menceritakan tentang Habib Anis yang selalu tersenyum sehingga siapapun yang melihatnya akan merasa nyaman. Bahkan, ketika beliau telah meninggal dunia, jazadnya masih masih menampakkan senyum yang hangat.
Hingga pukul 00.00 puluhan ribu jamaah masih setia menikmati siraman rohani yang disampaikan oleh Habib Naufal bin Muhammad Alaydrus. Acara yang diselenggarakan oleh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah dan Majelis Riyadul Jannah Malang ini rencananya akan berakhir setelah doa penutup untuk kebaikan hadirin dan bangsa Indonesia, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan iringan sekitar 5.000 penabuh rebana.
Monggo bagi yang ingin mendownload Rekaman MP3nya Tabligh Akbar dan Tabuh 5000 Rebana 9 Agustus 2014
Video lihat diYoutube
Video lihat diYoutube
Sumber berita pewartaekbis
Foto Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar