Acara Pengajian Bersama Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus di Malang bersama Majlis Riyadlul Jannah 31 Desember 2012
Kisah para wali Allah
A. Kisah Bisyr Al Hafi
Bisyr Al Hafi adalah seorang wali Allah. Suatu ketika, beliau bersama murid-muridnya berjalan menyusuri pantai. Di tepian pantai itu ada pemuda-pemuda yang bergitar dan mabuk-mabukkan. Melihat pemuda-pemuda itu, murid Bisyr Al Hafi meminta agar pemuda-pemuda itu didoakan mati tenggelam di lautan, karena orang-orang seperti mereka dapat mendatangkan musibah. Kemudian Bisyr Al Hafi berdoa,”Ya Allah, sebagaimana kau bahagiakan mereka di dunia, bahagiakan mereka di akhirat”. Seketika setelah itu para pemuda yang bergitar menghancurkan gitarnya dan para pemuda yang minum minuman keras membuang minumannya. Mereka mendatangi wali Allah Bisyr Al Hafi untuk mengatakan bahwa mereka ingin bertobat dan mereka ingin dibimbing oleh Bisyr Al Hafi.
Ketika melihat sang guru mendoakan para pemuda yang bermaksiat, murid Bisyr Al Hafi bertanya,"mengapa engkau mendoakan mereka seperti itu?", kemudian sang guru (Bisyr Al Hafi) menjawab,"mereka adalah umat nabi Muhammad, mereka mengucapkan syahadat, mereka takut neraka, dan mereka juga merindukan surga. Jika aku doakan mereka mati tenggelam di laut, berarti aku mendoakan seorang muslim mati dalam keadaan su'ul khotimah.
B. Kisah Habib Ali bin Husein Alattas
Saat ke makam gunungjati bersama rombongan yang terdiri dari bermacam-macam orang, di belakang habib Ali terjadi keributan antara anggota rombongan dan penjaga makam. Ternyata keributan itu disebabkan oleh aturan yang melarang selain habaib untuk masuk ke dalam makam. Kemudian habib Ali bertanya apa masalahnya, dan setelah mengetahui apa masalahnya, beliau meminta agar tidak usah memusingkan masalah ini. Kemudian habib Ali duduk dan berkata pada anggota rombongan,"nanti ketika pintu surga dibuka dan aku akan masuk ke dalamnya, aku tidak akan melangkah sebelum kalian masuk, mari kita duduk dan tahlil disini.
Dari dua cerita wali Allah di atas, terlihat jelas bahwa wai Allah mencerminkan sikap rahmatan lil 'alamin yang juga dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Karena tidak mungkin juga Allah mengutus seorang wali yang memiliki sikap bengis dan kejam.
[2] Ciri-ciri orang yang mengikuti jejak Rosulullah SAW.
Orang yang mengikuti jejak Rosulullah memiliki ciri-ciri
- Lebih senang membicarakan surga
- Lebih senang husnudzon daripada su'udzon
Dua hal ini juga dicontohkan langsung oleh Rosululullah SAW. Suatu hari Rosulullah SAW pernah bersabda yang artinya,"seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang tidak mau masuk surga", kemudian sahabat bertanya,"siapa yang tidak mau masuk surga tersebut ya Rosulullah?". Rosulullah menjawab,"siapa yang taat padaku, dia akan masuk surga, dan siapa yang tidak taat padaku, berarti dia tidak mau masuk surga".
Rosulullah tidak menyebutkan bahwa orang yang tidak taat padanya akan masuk neraka, tetapi Rosulullah mengataka orang seperti itu tidak mau masuk surga. Karena Rosulullah tidak senang menyebut neraka dan lebih senang membicarakan surga.
[3] Mengenai banyaknya kasus perceraian di akhir zaman.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rosulullah bersabda yang artinya,"sungguh iblis membangun kerajaannya di atas lautan, darisana dikirim bala tentara iblis untuk menggoda jin dan manusia. Dan siapa yang berhasil menggoda manusia, maka ia akan mendapat tempat untuk bersanding di samping iblis".
Ketika iblis berkata pada bala tentaranya,"apa yang telah kalian lakukan?", bala tentaranya menjawab,"aku menggoda manusia hingga mereka meniup terompet2 mereka di tahun baru", iblis menjawab,"kamu belum melakukan apa-apa". Kemudian datanglah bala tentara iblis yang lain melaporkan bahwa mereka telah menggoda manusia hingga mereka membunuh, mabuk-mabukan dan menggunakn narkoba, tetapi iblis tetap berkata bahwa mereka belum melakukan apa-apa. Kemudian datanglah bala tentara iblis yag terakhir yang melaporkan bahwa ia telah menggoda manusia hingga ia manusia itu menceraikan istrinya. Mendengar laporan ini, iblis berkata,"kemarilah, tempatmu disini". Ternyata tipu daya iblis yang paling besar adalah bisa membuat seorang suami menceraikan istrinya.
[4] Kisah tipu daya iblis yang pasangan suami-istri
Dalam kitabnya, seorang sufi besar yaitu syeikh Ali Al-Khowwash menceritakan bahwa dulu dia memiliki tetangga seorang hakim di pengadilan agama. Tetangganya itu memiliki istri yang sangat ia cintai, hingga iblis putus asa menggodanya (untuk menceraikan istrinya). Kemudian iblis mengutus anak buahnya yang menjelma mendadi wanita tua yang sholihah. Wanita iblis ini berkata pada hakim bahwa ia ingin menumpang tinggal di rumahnya. Si hakim menyetujui karen aia melihat wanita ini adalah wanita sholihah. Lama-kelamaan hakim dan istrinya ini percaya pada kata-kata wanita ini. Di mata mereka, wanita ini adalah wanita sholihaha yang berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari. Suatu hari, ketika si hakim pergi, wanita iblis berkata pada istri hakim,"putriku,kau sudah aku anggap seperti anakku sendiri,jika kamu senang, aku juga turut senang, dan jika kamu bersedih, aku juga turut bersedih Aku ingin menyampaikan sesuatu", kemudian istri hakim bertanya,"ada apa?". Wanita iblis menjawab,"sesungguhnya jika suamimu pergi untuk beberapa hari, dia pergi ke rumah istri barunya. Aku akan memberinya jampi-jampi agar dia menceraikan istri barunya dan hanya mencintaimu. Aku butuh rambut jenggot suamimu yang masih baru. dan setelah itu,dia akan menceraikan istri barunya". Kemudian di depan si hakim wanita iblis ini berkata bahwa istri si hakim akan menikah lagi, dan hakim dianggap sebagai penghalang dan istri hakim akan membunuhnya (hakim). wanita iblis berkata,"jika kamu tidak percaya, nanti malam pura-puralah kamu tidur, dan kamu akan melihat istrimu berusaha membunuhmu".
Ketika malam tiba, si hakim pura-pura tidur. Kemudian si istri hakim mengambil pisau yang akan ia gunakan untuk memotong jenggot suaminya. Saat itu si hakim membuka mata dan memukul istrinya dengan palu yang telah ia siapkan. Si istri seketika meninggal dunia. Kemudian si hakim dihukum pancung karena perbuatannya.
Beginilah tipu daya iblis yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia.
[5] Kisah suami Zulaikha, suami teladan yang diceritakan dalam Alquran.
Dalam kisah nabi Yusuf diceritakan bahwa nabi Yusuf dari kecil hingga dewasa diasuh oleh Zulaikha dan suaminya. Ketika nabi Yusuf sudah dewasa, Zulaikha terpesona dengan ketampanannya dan berusaha menggoda nabi Yusuf. Ketika suaminya tidak ada di rmah, Zulaikha menutup semua pintu dan mulai menggoda nabi Yusuf, nabi Yusuf lari menghindar. dan ketika berada di pintu terakhir, Zulaikha menarik baju bagian belakang milik nabi Yusuf. Bersamaan dengan itu suami Zulaikha datang membuka pintu. Melihat suaminya datang, Zulaikha segera merubah rencana dan mengatakan pada suaminya bahwa nabi Yusuf menggodanya. Seketika nabi Yusuf berkata tidak, dia tidak menggoda Zulaikha,melainkan Zulaikha yang menggodanya. Suami Zulaikha tidak serta merta menyalahkan nabi Yusuf, dia bertanya pada orang yang lebih alim kala itu. Dan orang yang alim itu memberi saran,jika baju nabi Yusuf yang robek bagian depan, berarti nabi Yusuf yang menggoda Zulaikha, jika baju nabi Yusuf yang robek bagian belakang, berarti Zulaikha yang menggoda nabi Yusuf. Suami Zulaikha tahu bahwa yang robekadalah baju nabi Yusuf bagian belakang. Maka dengan sangat bijaksana suami Zulaikha berkata,"Yusuf,lupakan masalah ini, tolong sembunyikan aib istriku".
Disaat ia seharusnya marah, suami Zulaikha mengajak istrinya ke jalan yang benar. Suami Zulaikha berkata,"istriku, istighfarlah, minta ampun dan bertaubatlah pada Allah".
Inilah sifat suami qur'ani yang bisa memperlakukan istrinya dengan baik.
Mengenai berbuat baik pada istri ini, Rosulullah SAW pernah bersabda yang artinya,"aku wasiatkan pada kalian, berbuat baiklah pada istri kalian karena mereka diciptakan dari tulang rusuk kalian".